Sunday, November 27, 2011

TIPS-TIPS MEMILIH ALPUKAT


Alpukat tidak akan matang di pohon. Alpukat harus dipetik dari pohon untuk memulai proses pematangan, hal ini dikarenakan daun pada tanaman tersebut dapat memasok zat yang dapat mencegah proses pematangan. Cara terbaik untuk menyimpan alpukat adalah dengan meninggalkan mereka tetap berada pada pohon; mereka mampu disimpan selama 7 bulan atau lebih bila ditinggalkan di pohon.

Tips2 menyimpan alpukat antara lain:
• Penyimpanan di bawah 40 derajat F atau di atas 70 derajat F akan menyebabkan busuk.
• Beberapa varietas akan merusak di bawah 50 derajat.
• Matang pada suhu kamar (60 - 70 derajat F), kemudian simpan di 45 derajat F.

Tergantung pada jenis dan varietas, alpukat sangat bervariasi dalam bentuk, ukuran, dan warna. Sebagian besar cenderung berbentuk buah pir, tapi ada pula yang hampir berbentuk bola. Buah dengan berat di bawah 1 / 2 pon paling umum tersedia. Beberapa memiliki kulit bertekstur kasar atau keras, sementara yang lain memiliki kulit yang halus.Warna kulit dari kebanyakan varietas adalah beberapa warna hijau, tetapi untuk varietas tertentu ada yang berwarna merah marun, cokelat, atau ungu-hitam saat mereka matang.

Meskipun terdapat beberapa variasi dalam penampilan, alpukat adalah makanan yang berkualitas baik ketika mereka benar-benar matang. Proses pematangan biasanya memakan waktu 3-5 hari pada suhu ruang untuk mematangkan alpukat yang cukup keras yang biasanya dapat ditemukan di toko-toko makanan.Pematangan dapat diperlambat oleh pendinginan.

Pemilihan: 
Apabila ingin segera digunakan, maka pilihlah alpukat yang agak lunak apabila kita tekan kulitnya. Apabila digunakan dalam beberapa hari tinggalkan saja mereka pada suhu ruang untuk matang. Kadang-kadang ditemukan alpukat yang memiliki warna cokelat terang tidak teratur pada kulit luar, namun umumnya tanda-tanda ini tidak berpengaruh pada daging alpukat.

Hindari:

Alpukat dengan bintik-bintik hitam yang tersebar teratur atau rusak permukaannya. Ini adalah tanda-tanda alpukat yang busuk.

Tips tambahan:
Ketika mempersiapkan alpukat, untuk menghindari daging alpukat yang berubah warna menjadi kecoklatan saat terkena udara, segera tempatkan buah yang telah dikupas itu ke suatu wadah dan masukan kedalamnya jus lemon sampai siap untuk digunakan.

Kandungan alpukat sekitar 22% adalah lemak dan rata-rata alpukat berukuran sedang mengandung 300 kalori dan 30 gram lemak.

Alpukat banyak mengandung zat gizi seperti serat, vitamin B6, vitamin C, vitamin E, kalium, magnesium, dan asam folat. Mereka juga bebas kolesterol dan natrium. Alpukat mengandung kalium 60% lebih banyak dibandingkan dengan buah pisang. Buah ini merupakan sumber yang sangat baik dari lemak tak jenuh tunggal.

Sumber : www.kokiqoqi.blogspot.com

Alpukat untuk Bayi

Rentang usia bayi untuk pemberian alpukat: 6-8 bulan


Manfaat Alpukat
Alpukat dapat menjadi alternatif yang sangat baik lho, sebagai MPASI pertama yang Anda perkenalkan kepada bayi Anda. Kenapa demikian? Selain memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, teksturnya yang lembut juga membuatnya mudah untuk dicerna oleh buah hati Anda…
Bahkan kita sering mendengar bahwa alpukat juga diberi gelar sebagai salah satu hasil bumi yang paling sempurna, karena ia mengandung segala nutrisi yang diperlukan tubuh kita untuk bisa bertahan hidup.
Makanya, daripada memberikan si kecil sereal instan, coba Anda pertimbangkan untuk memberikan alpukat kepadanya sebagai “lemak baik” yang bermanfaat untuk perkembangan otak dan fisik bayi Anda!
Menurut pakar nutrisi, alpukat bebas Sodium dan Kolesterol, serta mengandung banyak nutrisi bermanfaat, termasuk 8% dari jumlah Folat per hari yang dianjurkan untuk dikonsumsi; 4% serat dan potasium; 4% vitamin E dan 2% zat besi. Satu buah alpukat mengandung sekitar 81 mikrogram Carotenoid Lutein, 19 mikrogram Beta-Caroten dan juga 3,5 gram Lemak Tak Jenuh yang dikenal berperan dalam pembentukan sistem saraf pusat dan otak.
Kandungan Nutrisi dalam Alpukat
Vitamin (dalam 1 gelas pure):
  • Vitamin A – 338 IU
  • Vitamin C – 20.2 mg
  • Vitamin B1 (thiamine) – .2 mg
  • Vitamin B2 (riboflavin) – .3 mg
  • Niacin – 3.9 mg
  • Folate – 205 mg
  • Pantothenic Acid – 3.3 mg
  • Vitamin B6 – .6 mg
Terdapat pula vitamin lainnya dalm jumlah yang kecil.
Mineral (1 buah berukuran sedang):
  • Potassium – 1166 mg
  • Phosphorus – 124 mg
  • Magnesium – 67 mg
  • Calcium – 30 mg
  • Sodium – 18 mg
  • Iron – 1.4 mg
Juga mengandung sejumlah kecil selenium, mangan, zat zinc dan tembaga.
Kapan Anda Dapat Mulai Memperkenalkan Alpukat kepada Bayi Anda?
Alpukat dapat mulai Anda perkenalkan kepada si kecil sejak usia 6 bulan, karena teksturnya yang lembut dan seperti krim jika dilumatkan. Selain jenis MPASI lain, Anda bisa memberikan variasi alpukat yang dilumatkan, dicampur dengan buah pir, pisang, bahkan yoghurt sebagai makanan selingan.
Walaupun sebagian orang takut memberikan alpukat kepada bayinya, karena khawatir akan kandungan lemaknya, namun percayalah – bayi Anda juga tidak seharusnya menerima asupan “rendah lemak”…
Bagaimana dengan Kandungan Lemak dalam Alpukat?
Alpukat memang memiliki kandungan lemak dan kalori yang tinggi, sehingga sebagian orang menyuruh kita untuk menghindarinya. Tahukah Anda, buah alpukat yang berukuran sedang mengandung kira-kira 322 kalori dan 30 gram lemak! 1 gelas pure alpukat mengandung sekitar 700 kalori, karena biasanya diperlukan 2 buah alpukat.
Jadi, manfaat alpukat jauuuh lebih besar dibandingkan “resiko”nya. Alpukat juga mengandung lemak tak jenuh mono yang dikenal dapat membantu menurunkan kolesterol jahat serta membenatu menjaga kesehatan jantung. Selain itu, ditinjau dari segi kandungan seratnya, alpukat sangat bermanfaat untuk membantu mengurangi resiko kanker dan serangan jantung.
Bagaimana Cara Memilih Buah Alpukat?
Ketika membeli buah alpukat, pastikan Anda memilih yang kulitnya berwarna hijau tua dengan permukaan yang tidak rata. Buah yang bagus juga biasanya agak kenyal ketika ditekan. Ketika alpukat dibelah dua, maka warna daging yang baik biasanya hijau dan berubah menjadi seperti kuning mentega semakin ke arah bijinya.
Cara Terbaik untuk Mengolah Alpukat sebagai MPASI
Cara terbaik untuk mengolah alpukat adalah dengan tanpa dimasak terlebih dulu. Anda tinggal mengeruk daging buahnya hingga menjadi potongan-potongan kecil. Jika Anda ingin menyimpannya dalam freezer, maka sebaiknya dismpan dalam keadaan potongan seperti itu. Baru ketika akan diberikan kepada bayi Anda, alpukatnya dilumatkan. Dengan begini, dia tidak akan mudah berubah warnanya menjadi coklat.
Oya, untuk melumatkan alpukat, Anda tidak perlu menggunakan blender ya, cukup dengan garpu saja dan ia akan mudah hancur kok (kecuali jika Anda ingin membuat pure atau krim)!
Contoh Resep Sederhana
Pure Alpukat-Pisang (mulai usia 6 bulan)
Kerok daging 1-2 buah alpukat, lumatkan dengan garpu. Kupas 1 buah pisang dan lumatkan dengan garpu. Untuk membuat pure yang berbentuk krim, Anda bisa menggunakan blender atau food processor sehingga kehalusan teksturnya sesuai dengan yang Anda inginkan. Tidak perlu dimasak.
Salad Buah (usia 6-8 bulan)
3-4 buah alpukat matang
3-4 buah pisang matang
3-4 buah pir (yang sudah dikukus)
2 sendok yogurt (untuk usia > 8 bulan)
Pastikan kulit buah sudah Anda kupas semua, potong-potong kecil dan masukkan ke dalam blender atau food processor, kemudian haluskan. Jika bayi Anda berusia lebih dari 8 bulan, tambahkan sekitar 2 sendok yogurt jika Anda mau.
Jika bayi Anda sudah bisa memegang makanan sendiri, maka cara lain untuk membuat salad buah ini adalah dengan memotong-motong setiap jenis buah dengan ukuran dadu, kemudian tuangkan yogurt ke atasnya dan biarkan bayi Anda memakannya sendiri sebagai makanan tambahan.
Krim Alpukat Mangga (usia 8-10 bulan)
1 cangkir mangga yang sudah dipotong-potong
1 buah alpukat, potong-potong sebesar dadu
Yogurt rasa vanilla/murni atau air atau Jus apel/pir*
*Jika bayi Anda tidak mengkonsumsi yogurt dan atau Anda tidak ingin memakai jus, Anda tinggal mengupas, memotong dan melumatkan buah mangga dengan sedikit air sehingga mencapai kekentalan yang cocok untuk si kecil.
Lumatkan alpukat dan mangga hingga halus. Tambahkan yogurt atau air atau jus. Kocoklah dengan menggunakan alat pengocok telur secara manual, hingga bentuknya seperti krim.
Jika bayi Anda sudah bisa memegang makanan sendiri, Anda juga bisa menyajikannya dalam bentuk potongan dadu atau seukuran yang bisa dipegang oleh si kecil.
Jika Anda ingin berekspresi sendiri dengan alpukat dan membuat variasi menu lainnya, berikut beberapa bahan makanan yang cocok untuk digunakan:
    1. Pisang
    2. Pir
    3. Apel
    4. Ayam
    5. Yogurt
    Selamat mencoba!
    Sumber : www.tipsbayi.com

    Thursday, November 24, 2011

    Humaidah's 1st day MPASI

    Kenapa sampe gemeteran gini ya mau nyiapin makanannya Humaidah :( udah lama banget gak main2 ke dapur soalnya jadi rada panik. Hari ini rencana mau kasih makan Humaidah jam 10 pagi. Karena rutinitas Humaidah, jam 8 nyusu, mandi, trus main sebentar nyusu lagi sedikit lalu tidur lagi sampai bangun jam 10. Ternyata hari ini di tepat 6 bulannya Hum, abis mandi dia gak mau main dan rewel, karena saya pikir seperti biasanya dia pasti ngantuk, saya susui, dan dia tetap rewel, dadanya digoyang2, gak lama kemudian saya dudukan lalu dia seperti mual, saya gendong dan ternyata dia langsung muntah banyaak sekalii,baju saya dan baju Hum basah semua. Saya langsung kepikiran, ini pasti Hum masuk angin karena semalam jam setengah 11 sampe jam 1 lewat, dia minta main, lalu nyusu dan baru bisa tidur... Tapi tetap dengan rewelnya dia, mungkin karena Hum udah numbuh 2 gigi di bagian bawah depan. Saya rasa itu juga yang membuat dia tidak nyaman dan ngilu, karena dia selalu menggigit-gigit tangannya sendiri dengan gemas, diempengin juga ngga bertahan lama seperti biasanya.

    Untuk Menu hari ini saya buatkan Hum Bubur Susu dari tepung beras coklat. Rencananya saya akan berikan ini selama 1 minggu. Berikut resepnya :
    - 1 sdm tepung beras coklat
    - 200 ml air putih matang
    - 50 cc ASIP

    Caranya:
    Campur tepung dengan air, aduk2 rata, lalu panaskan di atas api kecil selama 15 menit. Sampai mengental. Setelah itu pindahkan ke wadah tupperware yg khusus microwave (jadi aman utk masakan mendidih).
    Perah ASI, lalu sisihkan bubur tepung sebagian, sedikit saja dan campur dengan ASI secukupnya.

    Nah, awal-awal Hum ngga mau, gak doyan, mungkin karena gak ada rasa dan masih agak kental, lalu saya tambahkan sedikit air zam-zam, dan ASIP lagi. Setelah itu dia baru mau. Tapi sayang baru sebentar makan dan baru sedikit sekali, Hum udah ngamuk lagi karena ngantuk dan dia masih lapar, jadi sisa ASIP dibotol saya berikan, tapi tetap dia tidak mau karena memang belum pernah saya kasih susu di botol. Waduh, saya benar-benar gemeteran :( sampe lemes kaki rasanya. Kata suami saya, coba langsung disusuin, ternyata benar, Hum nyusu napsu bener... dan akhirnya dia tidur....

    Sisa bubur tepung hari ini masih banyak banget, dan saya akan mencobanya nanti sore. Semangaat!!

    Monday, November 21, 2011

    Resep Kaldu Ayam

    Bahan:
    • ½ ekor ayam kampung
    • 2 lt air
    • 1 buku jahe diiris/digeprek
    • 2 rumpun daun bawang
    • 1 rumpun seledri
    Cara membuat:
    • Masukkan ayam dan air ke dalam panci
    • Masak dengan api besar sampai mendidih
    • Kecilkan api, masukkan jahe, daun bawang dan seledri
    • Masak selama 2 jam
    • Matikan api dan biarkan kaldu dingin
    • Saring dan masukkan ke dalam kotak es batu kecil-kecil. Simpan di lemari pembeku
    • Gunakan seperlunya saat membuat sop, dll
    Sumber: www.gasolorganik.com

    Sunday, November 20, 2011

    TEPUNG BERAS PUTIH = TEPUNG BERAS COKLAT

    Bingung-bingung cari kesana kemari Tepung Gasol Organik Beras Putih, gak ketemu dimana-mana. Akhirnya mampir ke web gasoloranik.com, lalu saya telpon kantor pusat Gasol, dan diterima oleh seorang ibu yang sangat baik dan menjelaskan dengan detil. Bahwa Tepung Beras Putih milik Gasol adalah Tepung Beras Pecah Kulit (Coklat). Kurang lebih penjelasannya seperti ini :
    Beras Coklat adalah beras putih yang masih mengandung lapisan kulit ari. Berbagai penelitian membuktikan kulit ari beras (aleuron dan pericarp) banyak mengandung nutrisi (protein, lemak, vitamin, mineral dan serat).
    Oooo.... akhirnya mengerti juga sayaa .... Terimakasihh ya bu :)

    Setelah itu saya tanya bagaimana cara penyimpanannya? Karena saya belum pegang barangnya, jadi saya gak tau. Dia jawab, sebenarnya ada didalam kemasan bu, jadi ibu buka plastiknya dengan gunting, setelah diambil utk dimasak, lipat plastiknya dan masukkan ke dalam toples kedap udara, lalu masukkan ke dalam lemari es (bukan freezer).

    Jadi, saya akan segera mencari Tepung Gasol Beras Coklat ini di Depok, kalau ngga ketemu, ya pesan online saja ...

    Saturday, November 19, 2011

    Air Putih Bukan untuk Bayi!

    “MBAK, jangan lupa kasih air putih kalau adek habis minum susu, ya,” urai Riani kepada sang pengasuh sembari menyuapkan beberapa sendok air putih kepada bayinya yang berusia 3 bulan.

    Tahukah Moms, di balik kebiasaan memberikan air putih ternyata tersimpan bahaya yang dapat mengancam si buah hati, utamanya bayi di bawah usia 6 bulan.

    ASI, Sudah Cukup!
    Air putih bermanfaat bagi kesehatan anak-anak dan orang dewasa memang benar, tapi TIDAK untuk bayi.

    “Pemberian air putih tidak disarankan, khususnya pada bayi usia < 6 bulan, karena kegunaannya tidak ada,” buka dr. Yulia Lukita Dewanti, M. Ked. Ped, SpA dari RS Sari Asih Serang.

    Pada bayi usia tersebut, pemberian ASI eksklusif tanpa pemberian cairan lain sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi sesuai dengan perkembangannya.

    Secara alamiah, komposisi ASI –mengandung 88 persen air- yang diproduksi akan mencukupi kebutuhan cairan bayi.

    Begitu pun dengan bayi yang minum susu formula, lebih dari 80 persen komposisi susu formula adalah air. Mengingat tingginya kadar air dalam ASI maupun susu formula, bayi kurang 6 bulan tak perlu diberikan tambahan cairan lain apapun secara langsung –termasuk air putih, teh manis, atau jus buah.

    Artinya, bayi tidak akan kekurangan cairan sejauh bayi mendapatkan ASI atau susu formula cukup setiap harinya. Bayi akan selalu ‘meminta’ ASI/susu formula bila ia merasa haus (on demand).

    3 Alasan Air Putih Dilarang
    Lantas, mengapa air putih tak baik diberikan pada bayi?

    Ginjal Bisa Rusak
    “Pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, semua organnya belum berfungsi laiknya orang normal pada umumnya. Nah, organ yang langsung berhubungan dengan metabolisme cairan adalah ginjal. Jika bayi diberi banyak air putih, maka ginjal yang belum siap menyaring –kecuali ASI- ini dapat rusak,” papar dokter penyuka novel ini.

    Ya, ginjal bayi belum mampu mengeluarkan air dengan cepat, sehingga dapat menyebabkan timbunan air dalam tubuh yang dapat membahayakan bayi (keracunan air).

    Keracunan air
    Kelebihan air di atas akan menyebabkan kandungan elektrolit dalam darah menjadi tidak seimbang, misalnya sodium (natrium). Kelebihan cairan tersebut akan melarutkan sodium dalam darah dan akan dikeluarkan tubuh, sehingga kadar sodium menjadi rendah yang dapat memengaruhi aktivitas otak.

    Awalnya ditandai dengan iritabilitas (merengek-rengek), mengantuk dan gejala penurunan kesadaran lainnya yang kadang luput dari kewaspadaan orangtua. Gejala lainnya adalah penurunan suhu tubuh, bengkak di sekitar wajah dan jika dibiarkan dapat menjadi kejang.

    Jika si kecil sampai mengalami kejang, kemungkinan terjadi gangguan perkembangan di masa depannya namun bergantung pada frekuensi dan durasi kejang tersebut terjadi.

    Kebutuhan gizi tidak terpenuhi
    Selain keracunan air, memberikan air putih setiap kali bayi menangis adalah salah. Bayi yang menangis tidak selalu berarti lapar. Bisa saja ia BAK (Buang Air Kecil), BAB (Buang Air Besar), kurang nyaman, sakit atau lainnya.

    Bayi yang diberikan air setiap ia menangis akan menjadi kenyang. Sehingga keinginan bayi untuk menyusu akan menurun. Akibatnya, asupan gizi dalam tubuh menurun pula.

    Padahal tiga tahun pertama adalah golden period (masa keemasan) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak di masa depan dan sangat bergantung pada asupan gizinya saat itu. Oleh karena itu, Moms harus mengonsumsi makanan yang bergizi agar kualitas ASI terjaga.

    Diare, Tetap Berikan ASI
    Bagaimana bila bayiku diare, apa boleh diberikan air putih? “Untuk bayi usia kurang dari 6 bulan, tetap berikan ASI saja. Memang, kebutuhan akan cairan saat diare akan meningkat, namun pemberian ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Semakin sering si ibu menyusui maka semakin banyak pula ASI yang diproduksi, sehingga Ibu tidak perlu khawatir ASI-nya tidak cukup,” saran dr Yulia.

    Ingat, kandungan ASI sudah lengkap, termasuk kandungan elektrolitnya. Sehingga, pemberian cairan elektrolit khusus bayi tetap tidak disarankan.

    Boleh Diperkenalkan lebih dari 6 Bulan
    Pemberian air putih mulai dapat dilakukan saat bayi memasuki usia di atas 6 bulan, dimana MPASI (Makanan Pendamping ASI) mulai diperkenalkan. Selain itu pada usia lebih dari 6 bulan, organ bayi dianggap ‘siap’ untuk mencerna makanan dan minuman selain ASI.

    Selain itu, ada beberapa penelitian menyebutkan bahwa pada kasus tertentu -seperti cuaca panas atau konstipasi- pemberian air pada bayi diperbolehkan.

    Namun, pemberian air itu cukup berkisar satu sendok makan setiap pemberiannya. Sebaiknya, gunakan sendok, bukan dot/botol guna menghindari kehilangan kontrol berapa banyak air putih yang sudah diminum bayi, jangan sampai kebanyakan.

    Misalnya yang terjadi di John Hopkins Children’ Center, sebuah rumah sakit di Amerika, seperti dikutip dari situsnya. Pada musim panas, banyak bayi yang dibawa ke ruang gawat darurat oleh orangtua yang panik karena bayi mereka kejang. Belakangan diketahui bahwa hal itu disebabkan oleh asupan air putih yang terlalu banyak.

    Hmm, Anda tak mau hal itu terjadi pada si kecil, bukan?

    Air Tajin, Tak Dianjurkan!

    Pemberian air tajin (air rebusan beras) masih jamak ditemukan di masyarakat. Menyikapi hal ini, dr Yulia menegaskan bahwa air tajin tetap tidak dianjurkan untuk diberikan pada bayi usia kurang dari 6 bulan.

    Banyak ibu-ibu memberikan air tajin bila anaknya terserang diare guna mengatasi dehidrasi. Banyak pula yang mencampurkan air tajin pada makanan bayinya saat si kecil berusia lebih dari 6 bulan.

    Dikatakan dr. Yulia, komposisi air tajin tidak lain hanyalah karbohidrat. Memang, air tajin lebih baik dibandingkan dengan air putih yang tidak mengandung zat gizi dan hanya beberapa jenis elektrolit.

    Walau begitu, bagi bayi lebih dari 6 bulan yang selalu diberikan air tajin, yang akan terpenuhi hanyalah kebutuhan karbohidratnya. Hasilnya, bayi bisa menjadi gemuk tanpa ada ‘isi’nya. Untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dibutuhkan bukanlah karbohidrat saja. Protein, lemak, serat, zat gizi makro dan mikro pun berperan penting.

    Jadi, bijaklah dalam memilih makanan/minuman untuk dikonsumsi si kecil dalam masa tumbuh kembang-nya. (Sumber: Tabloid Mom/Kiddie)


    Dikutip dari : www.dranak.blogspot.com

    Jadwal MPASI

    Jadwal Pemberian Makanan Bayi Berdasarkan Rekomendasi IDAI

    * 0-4 bulan ASI On demand

    * 4-6 bulan (bertahap)
    Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI
    Pukul 08.00 (makan pagi) Bubur Susu
    Pkl. 10.00 Buah segar/biskuit
    Pkl. 12.00 (makan siang) ASI
    Pkl. 14.00 (sebelum tidur siang) ASI
    Pkl. 16.00 Buah segar/biskuit
    Pkl. 18.00 (makan malam) Bubur susu
    Pkl. 21.00 ASI

    * 6-9 Bulan (Bertahap)
    Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
    Pukul 08.00 (makan pagi) Bubur→ nasi tim
    Pkl. 10.00 Buah segar/Biskuit
    Pkl. 12.00 (makan siang) Bubur→ nasi tim
    Pkl. 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI
    Pkl. 16.00 Buah segar/biskuit
    Pkl. 18.00 (makan malam) Bubur→ nasi tim
    Pkl. 21.00 ASI/PASI

    * 9-12 Bulan (Bertahap)
    Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
    Pukul 08.00 (makan pagi) Nasi Tim→ makanan keluarga
    Pkl. 10.00 Buah segar/biskuit
    Pkl. 12.00 (makan siang) Nasi tim→ makanan keluarga
    Pkl. 14.00 (sebelum tidur siang) ASI/PASI
    Pkl. 16.00 Buah segar/Biskuit
    Pkl. 18.00 (makan malam) Nasi tim→ makanan keluarga
    Pkl. 21.00 ASI/PASI

    * > 12 bulan
    Pukul 06.00 (bangun tidur) ASI/PASI
    Pukul 08.00 (makan pagi) Makanan Keluarga
    Pkl. 10.00 Snack
    Pkl. 12.00 (makan siang) Makanan Keluarga
    Pkl. 14.00 (sebelum tidur siang) -
    Pkl. 16.00 Snack
    Pkl. 18.00 (makan malam) Makanan Keluarga
    Pkl. 21.00 ASI/PASI

    @Sumber: Ikatan Dokter Anak Indonesia

    MPASI 6 BULAN TAHAP 2 (SETELAH PENGENALAN RASA)

    **Bubur Oatmeal
    2 sdm Havermuth atau Quick Oats diblender
    70 cc air
    2 sdm ASI atau susu formula bubuk

    Campurkan havermuth dengan air. Masak dalam panci kecil sampai mendidih, kecilkan api, aduk dan masak dengan api kecil selama 5 menit.
    Matikan kompor, dinginkan.
    Setelah dingin campurkan ASI/susu bubuk aduk rata. Sajikan segera, atau dinginkan atau bekukan terlebih dahulu.

    ** Bubur Havermut rasa bawang (untuk yang terkena flu)

    2 sdm havermut larutkan dengan air secukupnya
    150 ml air matang
    1 siung Bawang putih cincang halus

    Masukkan air matang ke dalam panci bersama bawang masak hingga mendidih dan bawang wangi
    Masukkan havermut
    Jerang diatas api kecil, aduk2 hingga matang
    Bawang putih dapat diganti dengan daun bawang/seledri/bawang merah/daun salam.


    PUREE SAYUR

    Brokoli dan bayam yang sudah dihangatkan, harus di makan dalam waktu 4 jam. Tidak boleh dibekukan dan dihangatkan kembali. Harus langsung di makan.

    Kaldu Sayur / Vegetable Stock (Bisa dibekukan selama 1 minggu)

    1 bawang Bombay dikupas
    125 gram wortel dikupas
    1 ikat celery
    175 gram ubi manis dikupas
    25 gram butter
    Sedikit parsley segar
    1 lembar daun bay leaf / daun salam
    6 lada
    900 mili air

    Semua sayur di potong
    Lelehkan butter di panci besar dan tumis bawang Bombay 5 menit.
    Tambahkan semua bahan, tutup dengan air.
    Didihkan dan kecilkan api selama 1 jam.
    Peras air dari sayur2 yang ada dan simpan kaldu


    **Puree Zucchini/courgette
    2 potong zucchini
    Buang kedua ujung nya dan potong2.
    Tidak perlu dikupas kulit nya karena lembut tekstur nya.
    Dikukus sampai lembut (10 menit) dan blender.
    Tidak perlu dicampur lagi dengan air.


    **Puree Kacang Polong
    100 gram kacang polong beku
    (kalau kacang polong segar, masak selama 12-15 menit)

    Masukkan kacang polong ke dalam air, didihkan.
    Kecilkan api dan tutup selama 4 menit sampai kacang polong lunak.
    Keringkan dan simpan air bekas mendidihkan.
    Hancurkan (jangan diblender) lalu saring supaya kulit tidak ikut termakan (khususnya untuk bayi usia di bawah 8 bulan) dan tambahkan air bekas didihan.
    Cocok untuk dikombinasikan dengan kentang, ubi, wortel.

    **Puree Tomat
    2 tomat
    Sedikit butter

    Masukkan tomat ke air mendidih selama 30 detik
    Pindahkan ke air dingin
    Buang kulit nya dan biji nya.
    Cincang kasar
    Lumerkan sedikit butter di panic dan tumis tomat
    Blender tomat.
    Cocok untuk dikombinasi dengan kentang, kembang kola tau zukini.


    **Puree Kembang kol
    Tidak bisa dibekukan.
    Harus disantap dalam waktu 3 jam.
    100 gram kembang kol

    Cuci yang bersih
    Potong kecil kecil bunga nya
    Kukus (10 menit)
    Blender dan tambahkan air dari bekas kukusan atau air matang atau susu.

    Sangat enak bila dicampur dengan sayur umbi2 an seperti puree wortel, puree ubi


    PUREE SAYUR + SAYUR


    ** Puree Ubi Merah + Kembang Kol
    50 gr ubi jalar merah kupas, potong-potong
    1 kuntum kecil kembang kol
    3 sdm cairan (air masak/ASI)

    Kukus ubi jalar merah dan kembang kol hingga empuk.
    Setelah hangat, blender ubi, kembang kol dan cairan hingga lembut. Tuang ke mangkuk bayi.


    ** Puree Salada air (watercress) + Kentang + Zucchini
    Salada air mengandung kalsium dan zat besi. Dapat bercampur baik dengan sayuran lain sehingga menjadi puree hijau yang menarik
    300 gram kentang
    300 mili kaldu sayur
    100 gram zukini
    1 ikat kecil watercress buang batang
    Susu

    Rebus kentang dan isi dengan air kaldu sayur selama 5 menit.
    Tambahkan potongan zukini dan rebus lagi selama 5 menit.
    Tambahkan daun salada air/watercress dan rebus selama 3 menit.
    Puree (jangan diblender) dan tambahkan susu sampai kekentalan yang diinginkan


    PUREE SAYUR + BUAH

    ** Puree Kentang Pisang
    ½ pisang ambon dikeruk dan dihaluskan
    1 kentang dikupas dan direbus
    30-40 ml susu
    Kentang diblender ampe halus trus dicampur susu & pisang


    **Puree Kentang Apel

    ½ apel dikupas dan direbus 10 menit
    1 kentang dikupas dan direbus
    30-40 ml susu
    Kentang & apel diblender ampe halus trus dicampur susu


    **Puree Ubi Pisang
    1 ubi jalar direbus
    ½ pisang ambon dikeruk dan dihaluskan
    30-40 ml susu
    Ubi dan pisang diblender trus dicampur susu


    **Puree Apel + Ubi Merah
    Untuk 2 porsi
    Nilai gizi per porsi:
    Energi: 91 Kkal
    Protein: 2,6 g
    Lemak: 1,1 g
    Karbohidrat: 17,7 g

    100 g ubi merah, kupas, iris kecil
    60 g apel, kupas, iris kecil
    100 g air matang
    200 ml ASI ( 2 sdm susu bubuk formula I seduh dengan 200 cc air matang)
    Rebus ubi merah dan apel hingga lunak. Angkat dan dinginkan.
    Masukkan ke dalam blender, haluskan. Tuang ASI atau susu formula I cair, aduk rata.


    ** Puree Kentang + Melon
    Untuk 1 porsi
    Nilai gizi per porsi:
    Energi: 120 Kkal
    Protein: 1,1 g
    Lemak: 3,9 g
    Karbohidrat: 17,1 g

    1 bh kentang, rebus, kupas, haluskan
    50 g melon oranye, rebus 1 menit, haluskan
    100 ml ASI (3 takar peres susu formula lanjutan, larutkan ke dalam 90 ml air matang)
    Campur kentang dan melon, aduk rata.
    Tuangkan ASI atau susu formula lanjutan yang telah dilarutkan. Aduk rata.
    Berikan pada bayi dalam keadaan hangat.



    PUREE BUAH

    ** Puree Peach
    2 peach
    Didihkan air
    Guratkan bentuk tambah (+) di kulit peach
    Lalu masukkan ke dalam air mendidih selama 1 menit
    Lalu masukkan ke air dingin.
    Kupas kulit nya dan potong peach, buang biji.

    Kukus peach selama beberapa menit sampai lunak
    Lalu di blender


    ** Puree Cantaloupe Melon (kulit hijau dengan daging orange) / Honeydew

    ½ cantaloupe melon
    Buang iji, sendok daging buah keluar dan blender
    Puree Plum
    2 plum matang

    Didihkan air
    Guratkan bentuk tambah (+) di kulit peach
    Lalu masukkan ke dalam air mendidih selama 1 menit
    Lalu masukkan ke air dingin.
    Kupas kulit nya dan potong peach, buang biji.

    Kukus peach selama beberapa menit sampai lunak
    Lalu di blender

    Cocok untuk dicampur dengan bubur susu, puree pisang atau yoghurt

    ** Puree Alpukat
    1 buah alpukat matang
    ASI
    Buang biji alpukat, lalu haluskan daging buahnya.
    Campurkan dengan ASI atau susu formula dengan kekentalan yang diinginkan.
    Saran Penyajian: Berikan puree alpukat sebagai makanan tunggal atau campur dengan puree pisang

    Variasi: Buah alpukat dikeruk halus dan harus langsung sajikan. Jangan dibekukan

    PUREE BUAH + BUAH

    ** Puree Apel Pisang
    ½ pisang ambon mateng dikeruk & dihaluskan
    ½ apel merah direbus 10 menit
    30-40 ml susu
    Apel diblender trus dicampur pisang & susu.


    KOMBINASI PUREE YANG ENAK

    ** Puree Apel +Pear

    ** Puree peach + pisang

    ** Puree peach + apel + pear

    ** Pure Pisang + Apel + Pear

    (3 Fruit Puree)
    Puree Pear
    Puree Apel
    ½ pisang yang dihancurkan

    Masukkan campuran puree pear dan apel dan pisang yang sudah dihancurkan

    Sumber : www.kaylarachmavikaputri.blogspot.com

    Pages